Salam Ukhwah

Rasulullah S.A.W bersabda, maksudnya:
Sesungguhnya Allah S.W.T tidak memandang kepada rupa paras dan harta benda kamu tetapi Allah hanya memandang kepada niat hati dan amalan-amalan kamu.

The Iqra sekadar medan peringatan buat yang terlupa..
Diwujudkan tidak untuk mendabik dada..
Bukan menghebah-hebahkan keadaan semasa..

Sekadar memenuhi tuntutan agama..
Untuk ingat-mengingati kasih-mengasihi sesama manusia..

Siapalah kita kalau bukan hamba-Nya yang hina..
Yang pasti kita ketemui disuatu masa..
Akan dipertanggungjawabkan segala amalan di dunia..

Sunday, February 03, 2008

Singgahlah Di Taman Surga

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani, Rasulullah S.A.W bersabda, "Apabila melewati taman surga, hendaklah engkau duduk di situ. Istirahatlah kamu di situ." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa taman surga itu?" Nabi menjawab, "Majlis-majlis ilmu." Dalam hadits lain diceritakan, Rasulullah pernah masuk ke sebuah majlis. Di majlis itu, tampak ada dua kelompok; dimana yang pertama sedang berzikir, sementara yang kedua sedang mempelajari ilmu. Rasulullah bersabda, "Kelompok pertama adalah kelompok yang baik. Mudah-mudahan Allah mengampuni mereka. Sedangkan kelompok kedua yang sedang mempelajari ilmu, mudah-mudahan Allah membimbing mereka ke jalan yang lurus." Kemudian beliau memilih duduk bersama kelompok majlis ilmu.

Rasulullah S.A.W pernah ditanya oleh salah seorang sahabatnya perihal siapakah teman duduk yang paling baik. Rasulullah menjawab, "Orang itu adalah yang bila kamu lihat, dapat mengingatkanmu kepada Allah, menambahkan ilmumu dalam pembicaraannya, dan mengingatkanmu kepada akhirat dari amal-amalnya. " Orang-orang yang memiliki sifat seperti diatas-lah yang paling pantas untuk dijadikan teman duduk.

Majlis ilmu, yang didalamnya terdapat orang-orang berilmu dan para pencari ilmu, bukankah Allah memuliakan dan meninggikan derajat mereka karena keberimanan mereka dan ilmu yang mereka miliki? " ... Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al Mujaadilah:11) .

Jelas, dalam kehidupan ini sangat terlihat perbezaan antara orang-orang berilmu dengan mereka yang tidak berilmu. Perbezaan itu mencakupi soal memperolehi kualiti dan kemampanan hidup, kemampuan untuk memenangkan persaingan hidup, dan bahkan terbukanya kesempatan yang lebih besar untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri dengan Allah Yang Memiliki Segala Ilmu. Inilah hakikat dari sebuah kata-kata yang berbunyi, "Barangsiapa yang ingin mendapatkan kebahagiaan di dunia, maka raihlah dengan ilmu. Barangsiapa yang menghendaki kebahagiaan di akhirat, dengan ilmu. Dan barangsiapa yang ingin mendapatkan keduanya, juga dengan ilmu".

Dengan ilmu, Nabi Allah Yusuf alaihi salam membebaskan dirinya dari kurungan penjara dan kemudian ilmu jugalah yang menempatkan Yusuf pada kedudukan yang terhormat dan menjadi seorang raja yang bijak. Dengan ilmu, Muhammad S.A.W yang masih muda mendapatkan gelar Al-Amiin, dimana secara bijak Muhammad S.A.W mempersatukan empat pemimpin kabilah yang berseteru dalam peristiwa pemindahan batu hajar aswad. Berkat ilmu yang dimiliki Salman al Farisi dengan ide dan strategi pembuatan parit, Rasulullah bersama pasukannya memenangkan perang Khandaq. Dan masih banyak contoh yang pernah hadir di muka bumi ini tentang keutamaan dan keunggulan orang-orang yang berilmu.

Namun yang perlu diingat, ilmu yang dimiliki tanpa diimbangi dengan kekuatan iman, maka muncullah orang-orang yang sombong, yang berjalan dengan angkuh dimuka bumi oleh karena ilmunya. Mereka, seperti Haman ilmuan yang dipunyai Fir'aun, mempersembahkan kecerdasannya untuk mengabdi kepada kezaliman. Kepandaian yang dimiliki seringkali dipergunakan untuk berbuat licik dan curang. Bahkan ramai yang menyalurkan ilmu untuk menindas orang-orang bodoh dan lemah.

Sekali lagi, betapa pentingnya majlis-majlis ilmu untuk kita dekati dan singgahi, kerana jelas-jelas dalam beberapa ayat, Allah begitu memuliakan dan membezakan orang-orang yang berilmu. "Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?" (QS. Az Zumar:9). "Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?" (QS. Al An'am:50, Ar Ra'd:16). "Apakah sama kegelapan dengan cahaya?" (Ar Ra'd:16).

Wallahu a'lam...

No comments: