Salam Ukhwah

Rasulullah S.A.W bersabda, maksudnya:
Sesungguhnya Allah S.W.T tidak memandang kepada rupa paras dan harta benda kamu tetapi Allah hanya memandang kepada niat hati dan amalan-amalan kamu.

The Iqra sekadar medan peringatan buat yang terlupa..
Diwujudkan tidak untuk mendabik dada..
Bukan menghebah-hebahkan keadaan semasa..

Sekadar memenuhi tuntutan agama..
Untuk ingat-mengingati kasih-mengasihi sesama manusia..

Siapalah kita kalau bukan hamba-Nya yang hina..
Yang pasti kita ketemui disuatu masa..
Akan dipertanggungjawabkan segala amalan di dunia..

Thursday, January 17, 2008

Azab Dalam kubur

Pada dasarnya manusia itu akan melalui empat alam, yaitu alam arwah, alam dunia, alam barzah (alam kubur), dan alam akhirat. Untuk alam yang disebutkan pertama dan kedua, kita yang masih hidup tentu pernah melewatinya.

Sementara untuk alam yang ketiga dan keempat, akan dilewati setelah manusia berpulang kepada Dzat yang Maha Menciptakan. Di antara keempat alam tersebut, alam yang ketigalah yang ada hubungannya dengan pertanyaan yang Anda ajukan.

Alam barzah atau alam kubur merupakan alam ghaib. Ertinya, segala peristiwa yang terjadi di alam tersebut tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata. Dan hanya Allah saja yang mengetahuinya. Sehingga, berita-berita yang terkait dengannya dapat kita peroleh melalui hadis Nabi Saw. Oleh karena itu, tidak sedikit di antara kita yang tidak percaya akan adanya alam ini. Bahkan ada yang latah mengatakan - berdasarkan pengkajian mereka terhadap terjemah Al-Quran - bahwa siksa kubur itu tidak ada, karena Al-Quran secara eksplisit memang tidak pernah menyatakan demikian.

Kalau kita membaca terjemahan Al-Quran, memang kita tidak akan menemukan kata ''siksa kubur,'' tetapi secara implisit dalam QS al-Taubah/9: 101 dinyatakan: ''... Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.'' Dalam tafsir Ibn Katsir dijelaskan, lafazh asnu'adzdzibuhum marratain (Kami akan siksa mereka dua kali) dalam ayat tersebut, maksudnya adalah siksa di alam dunia dan siksa di alam kubur.

Oleh karena itu, ketika kita menjumpai orang yang sedang menghadapi maut, Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengajarkan kalimat tauhid secara berulang-ulang, yaitu membaca kalimat thayyibah ''Laa Ilaaha Illallah.'' Nabi bersabda: ''Laqqinu mautakum bikalimati laa ilaaha
illallah'' (Ajarilah orang yang akan mati dari kamu dengan kalimat laa ilaaha illallah) (HR Muslim).

Talqin itu sendiri dapat berarti mengajarkan atau menuntun. Mentalqin mayit berarti juga mengajarkan kepada si mayit untuk mengucapkan kalimat tauhid (thayyibah). Sebab, ketika seseorang sedang menghadapi ajal, ia akan diingatkan pada hal-hal yang akan ditinggalkannya, seperti perbuatan maksiat, ingat keluarga, rasa dahaga yang sangat mencekam, dan sebagainya. Di saat seperti inilah, tidak menutup kemungkinan syaitan yang tampak seperti kerabatnya sendiri akan menggodanya. Inilah pentingnya talqin bagi si mayit.

Talqin dapat dibedakan menjadi dua macam, (1) talqin kepada orang yang mau meninggal, dan (2) talqin kepada jenazah yang sudah dikuburkan. Untuk kategori pertama ini bertujuan agar orang yang akan meninggal dunia itu tidak mengucapkan kalimat lain kecuali kalimat thayyibah tersebut, sebab Nabi pernah bersabda: ''man kana akhira kalamihi laa ilaaha illalah dakhalal jannah'' (barangsiapa yang pada akhir ucapannya mengatakan laa ilaaha ilallah, maka ia akan masuk surga). Sedangkan untuk kategori yang kedua bertujuan agar si mayit di alam kubur mendapatkan berkah dari bacaan kalimat thayyibah tersebut, seperti dilapangkan alam kuburnya, diringankan siksa kuburnya, diampuni segala dosanya, dan lain sebagainya. Dan sekaligus nasihat bagi yang datang di kuburan.

Banyak riwayat menyebutkan tidak hanya kalimat thayyibah saja yang dapat meringankan siksa kubur. Dalam sebuah riwayat lain dijelaskan Surat Mulk juga memberikan faedah dapat mencegah adanya siksa kubur. Nabi bersabda: ''Satu surat dalam Alquran yang berisi 30 ayat dapat memberikan pertolongan kepada pembacanya sampai diampuni segala dosanya, yaitu surat yang diawali dengan lafazh 'tabarakalladzi biyadihil mulk...'' (HR Turmudzi).

Hadis ini menunjukkan orang yang senantiasa membaca Surat al-Mulk, baik dalam waktu siang maupun malam, maka akan dimudahkan segala urusannya, bahkan segala dosanya akan diampuni Allah swt. Oleh karena sangat besarnya faedah dari Surat al-Mulk ini, maka Rasulullah saw tidak akan berangkat tidur kalau belum membaca dua surat, yaitu Surat Sajdah dan Surat al-Mulk.

Selain beberapa riwayat yang telah disebutkan di atas, sebenarnya masih banyak riwayat lain yang menyebutkan hal yang sama. Sedekah, misalnya juga dapat mencegah adanya siksa kubur. Nabi bersabda: ''Sesungguhnya sedekah itu akan memadamkan api siksa kubur dari orang yang mendermakannya, dan orang mukmin di hari kiamat nanti akan bernaung di bawah sedekahnya sendiri.''

Hadis ini menunjukkan, disamping sedekah dapat memberikan manfaat di dunia, juga dapat memberikan manfaat hingga di alam kubur, bahkan hingga di akhirat kelak. Dalam riwayat lain disebutkan, balasan yang akan diterimanya nanti akan dilipatgandakan. Sabda Nabi: ''Hai hamba-Ku, dermakanlah hartamu, niscaya engkau akan Ku-beri derma'' (HR Bukhari-Muslim) . Pertanyaan keempat memang demikian sesuai dengan firman Allah dalam Surah al-Isra/17:79. Wallahu A'lam bi al-Shawab.(35)

p/s : Syukran dan kredit pada saudara Sham moderator forum dari http://www.perakonline.com
*Saya sekadar penyampai.

No comments: